Laman

Senin, 15 Oktober 2012

Tugas Budi Pekerti Semester II



Assalamu’alaikum.....
Bismillahirrohmaanirrohiim...
Sebelumnya perkenankanlah saya memperkenalkan diri. Nama saya Novitasari, saya lebih akrab dipanggil dengan nama Vita. Saya terlahir dari kedua orang tua yang sangat luar biasa bagi saya. Saya terlahir dari pasangan Slamet dan Satinem. Saya tinggal di Klaten tepatnya di Pencil, Ngerangan, Bayat, Klaten. Tempat tanggal lahir saya yaitu Sukoharjo, 6 November 1993. Saya 3 bersaudara dan saya anak pertama, adik saya Desi Fitri Supriyanti sekarang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 Bayat dan Kayyisa Nova Azzahro yang sekarang masih berusia 1,5 tahun.
Dalam hidup manusia itu tidak luput dari sebuah tujuan. Begitu pula saya. Begitu banyak pelajaran yang saya petik dari kejadian yang terjadi dalam hidup ini. Kerap sekali mendengar bahwasannya kesuksesan itu bukanlah sebuah tujuan namun tujuan yang hakiki adalah perjuangan keras untuk mencapai kesuksesan. Dalam hidup saya mulai tertanam prinsip hidup ketika saya kuliah di Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ini. Yah, sudah pernah saya ungkapkan di kelas ketika mata kuliah Budi Pekerti yaitu pada saat public speeking. Prinsip hidup saya yaitu fastabiqul khoirot yang berarti berlomba-lomba dalam kebaikan dan khoirunnisaa anfa’uhum linnas yang berarti sebaik-baik manusia yaitu manusia yang paling bermanfaat untuk orang lain. Dan di sini saya masih dalam proses menjadikan hidup saya seperti prinsip dalam hidup saya. Aamiin semoga dimudahkan Alloh...
Hidup di dunia ini untuk mencari ridhonya Alloh yang salah satunya manusia diciptakan untuk beribadah kepada Nya. Bentuk ibadah pun mulai dari yang wajib sampai yang sunnah. Kita pastinya mengetahui mana yang menjadi sebuah kewajiban kita sebagai umat muslim. Sementara satu hal ini saya jadi teringat dengan perkataan kakak senior saya, Kak Andri namanya tapi saya lebih senang memanggil Kak And yang sekarang masih kuliah di Kesehatan Lingkungan Poltekkes Jogja juga. Dari dia saya mendapatkan beberapa motivasi untuk hidup ini. (Weeeeiitsss dalem banget... J ). Dia pernah bilang kepada saya, kamu harus berani menjadi orang yang beda dari yang lain. Namun di dalam benak saya apa saya bisa, padahal saya masuk kebidanan ini awalya bukan karena memang aku suka di kebidanan. Tapi saya milih kebidanan karena buat cadangan saja.
Pada awalnya hidup manusia itu penuh dengan rencana yang sempurna, namun kembali lagi bahwasannya secantik apapun, sesempurna apapun, seindah apapun rencana manusia tetap saja yang menentukan adalah mutlaq Alloh SWT saja. Kebidanan memang bukan pilihan hidup saya, satu rencana masa depan saya yaitu saya ingin mengikuti jejak indah dari adik sepupu saya yang sekarang sudah bekerja di Badan Pusat Statistik daerah Gorontalo, itu lah satu hal yang impikan sejak saya duduk di bangku SMA. Perjuangan demi perjuangan, dengan usaha yang luar biasa dan do’a-do’a ikhlas dari orang-orang yang sangat saya cintai saya memberanikan diri untuk mendaftar STIS, STPN dan SNMPTN baik undangan maupun tertulis. Dan apalah daya, Alloh belum mengabulkan do’a dan harapan saya harapkan. Sebenarnya saya biasa saja, namun ketika melihat ibu dan ayah saya kurang bisa menerima karena saya gagal masuk STPN dan STIS saya sedih dan hanya bisa menangis. Saya tidak bisa membahagiakan ibu dan ayah saya. Saya drop untuk beberapa hari walau saya tahu saya sudah di terima sebagai mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Ibu kemudian melontarkan umpan berupa nasehat kepada saya yang sangat tajam sehingga benar-benar kena ke hati saya dan saya nangis.
Tidak perlu ada penyesalan yang berlebihan, namun penyesalan itu berguna kalau tidak ada penyesalan maka tidak akan ada perubahan. Saya selalu dihantui ketakutan semenjak saya SMA yaitu saya takut kuliah di jurusan yang penuh dengan  mata kuliah yang membutuhkan hafalan dan saya lemah dalam hal hafalan.
Beberapa bulan saya kuliah saya merasa kesulitan, benar-benar kesulitan. Namun saya berulang kali mendapat motivasi dari teman-teman dan saya baru menyadari akan prinsip hidup saya fastabiqul khoirot Vitaaaaaaa.... ingat itu. Berlomba-lomba dalam hal kebaikan itu tidak hanya dalam hal yang berhubungan dengan bentuk peribadatan namun juga hal yang bisa dan membawa kita ke dalam hal yang baik dan positif. Alhamdulillah..... saya akan memulai lembar hidup baru dari semua yang telah terjadi, ingat tujuan kita adalah sukses dalam perjuangan kita untuk mencari ridho Alloh. Yaaaah Bidan, Saya bangga menjadi bidan, saya cinta dunia kebidanan.
Berpikir positif akan lebih membawa hidup saya lebih indah dan sehat. Bahwasannya kuliah di dunia kesehatan terutama kebidanan itu menyenangkan. Saat ini, jujur saya benar-benar bangga dengan jurusan dalam kuliah saya yaitu kebidanan.
Tangan seorang bidan adalah tangan malaikat kata dosen. Maksud dari kalimat yang saya tangkap yaitu bahwa manusia diberi amanah oleh Alloh berupa anggota badan contoh kecilnya tangan, dengan tangan ini hidup saya bermanfaat, saya bisa membantu orang lain. Saya memiliki keterampilan di mana orang lain belum tentu bisa mendapatkan dan memiliki keterampilan ini yaitu dapat membantu melahirkan seorang bayi yang mungil, merawat bayi sehingga kelak ketika saya berumah tangga saya akan menjadi calon ibu yang sempurna.
Bidan memiliki tanggung jawab yang nyata dan tanggung jawab yang begitu besar. Bidan memiliki peranan penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi yang sekarang ini masih menjadi permsalahan besar di Indonesia. Betapa saya sangat menginginkan, saya bisa menjadi bidan yang benar-benar professional, bidan yang bisa bersahabat, bidan yang hangat, bidan yang berakhlak mulia dan saya bisa mencontoh seorang bidan seperti Robin Lim yang tulus ikhlas membantu proses kelahiran. Muliaaaaaanya Kau Wahai Bidan Bidan Indonesia.... !!!
Bidan adalah sosok wanita yang tangguh namun tetap bersahaja. Dia pejuang keras kehidupan. Wahai kau bidan kau tinggi di mata wanita lain, kau sosok yang luar biasa. Mulianya kau di sisi Tuhan karena jasa-jasamu yang begitu besar. Bidan pertolonganmu tidak hanya sekedar dalam kesehatan namun kau juga melakukan pendekatan dengan pasiennya. Sehingga pendekatan bidan bisa membuat bidan menjadi lebih akrab dengan pasiennya, pasien bisa seluas mungkin mencurahkan segala sesuatunya yang terjadi, segala masalah yang sedang dihadapi dengan tanpa malu karena di sini tanggung jawab bidan sangat dituntut yaitu bisa menjaga kerahasiaan pasiennya. Oh Bidan sekali lagi besar amanah mu....
Bidan memiliki tugas yang luar biasa apalagi bidan desa. Bahkan lingkup kerjamu bisa disejajarkan dengan gelar seorang dokter. Masyarakat pedesaaan begitu menghormati mu, mereka menganggap bahwa kau adalah wanita yang serba bisa. Sehingga masyarakat menimbulkan kepecayaan akan ketermapilanmu terhadap pelayanan yang kau berikan kepada masyarakat. Bidan kau selalu menyalurkan ilmu mu sehingga masyarakat tahu bagaimana perilaku hidup bersih sehat.
Kata temanku juga, bidan adalah buronan mertua. Hehehe apa ini maksudnya? Karena sosoknya yang begitu luar biasa sehingga orang berharap mungkin agar putranya mendapatkan mantu dari seorang bidan. Yahaha....iya sihhh,,,tapi kog menurut saya biasa saja ya. Yah saya aamiini saja karena itu sebuah doa. Saya tahunya bahwa bidan itu cocoknya sama dokter. Weiiieets sudah-sudah, just an intermezo...
Banyak juga yang bisa dibanggain dari bidan. Ketika melohat acara di televisi pengabdian. Di situ sangat banyak ditampilkan profil dari bidan. Di mana bidan adalah penyelenggara kegiatan di lingkungan masyarakat di mana dia mengabdi. Kau membangun suatu kegiatan yang sangat bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Kau membuat program seperti bagaiamana sampah di lingkungan dapat ramah lingkungan dan bisa produktif menghasilkan uang. Bahkan ada bidan yang bisa menggerakkan masyarakat untuk menanam pohon pepaya, sehingga masyarakat memang mengembangkan keterampilan untuk menanam pohon pepaya. Pepaya yang telah berbuah dipetik dan dijual ke pembuat produk manisan dari kepala, dan daunnya di jual kepada pedagang sayuran. Woooooowww hasil yang didapatkan luar biasa, dan jerih payah uang masyarakat dikumpulkan dijadikan sebagai uang simpanan bagi masyarakat dan bisa digunakan jika ada warga masyarakat ada yang membutuhkan pinjaman.
Bidan membuat program yang luar biasa untuk warga sekitar, mereka mendirikan penyuluhan dan program yang bermanfaat, sperti suami siaga, posyandu lansia, balita sehat dan lain-lain.
Aku bangga menjadi bidan. Saya tidak tahu harus bagaimana lagi cara saya besyukur kepada Alloh. Saya selalu berdoa kepada Alloh agar diberikan kemudahan untuk mengabdikan diri kepada masyarakat untuk menjadi bidan desa. Namun saya memiliki impian agar saya bisa bekerja dinas di rumah sakit terdekat, saya juga bisa membangun lahan praktik mandiri dan membangun klinik bersalin. Saya memiliki impian besar saya ingin dapat memajukan msayarakat di desa saya melalui program kerja yang telah saya peroleh melalui kegiatan Hima Jurusan Kebidanan yang berinteraktif dengan masyarakat. Contohnya membuat acara penyuluhan kesehatan, senam ibu hamil, senam lansia, posyandu balita, balita cerdas. Ya Alloh saya benar-benar ingin membangun desa ini . Semoga melalui cerita ini ada malaikat yang mengamini niat baik saya dan Alloh memberikan ridho akan memberikan kemudahan segala rencana hambanya.
Saya ikhlas dan jujur bisa masuk bidan. Entah mengapa rahasia Alloh memang tak terduga. Dimana Alloh memberikan apa kepada hambanya memang sesuai kebutuhan hambanya. Dan saya kadang merenung sendiri, Alloh maha tahu dulu sebelum saya berkecimpung kuliah di kesehatan, saya belum tahu bagaimana hidup yang sehat itu. Belum tahu menerapkan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Dan sekaranga saya sadar akan apa yang saya peroleh, subhanalloh ya kariim......
Saya punya harapan, tapi saya sebenarnya malu mengungkapkannya di sini karena ini untuk jauh hari. Emmm tapi ndak papa , saya yakin hanya bapak yang tahu dan Alloh tentunya. Saya punya keinginan untuk membangun dengan masyarakat dengan bekerjasama lintas sektoral seperti halnya Bapak Iswanto sebagai dosen Kesehatan Lingkungan yang bisa menggerakkan seluruh warga masyarakat sehingga di lingkungan rumahnya tercipta lingkungan yang benar-benar bersih. Beliau dosen yang patut di acungi 10 jempol bahkan lebih.  Baru saja hari ini Sabtu, 23 Juni 2012 pukul 15.00 WIB di TV One saya melihat Bapak Iswanto masuk televisi dan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta juga masuk televisi. Duuuuhh jadi bangga dengan tempat kuliahku.
Bidan saya bangga menjadi bidan, aduuuuhhh saya bingung apa. Karena sunggu banyak yang harus saya ungkapkan di sini. Bidan di desaku sudah lumayan ada yah sekitar dua orang namun belum ada yang mulai membangun masyarakat untuk kegiatan-kegiatan yang saya rencanakan tadi.
Bidan aku bangga menjadi bidan, bagaimana jika tidak ada kau. Kau membantu kami bisa melahirkan buah hati kami ke dunia ini. Jika saya harus pergi ke rumah sakit, saya dibantu dokter untuk melahirkan bayiku, apalagi dokternya laki-laki dan pastinya saya malu karena harus lelaki yang menolongku  untuk melahirkan. Sehingga saya tentu akan memilih mu untuk membantu melahirkan bayiku, kau sabar, kau penuh kasih sayang, kau memberikan pelayanan dengan kasih karena kau juga tahu bahwasannya kau pernah melahirkan atau kau akan melahirkan bayi. Bidan ......wanita yang luar biasa. Ketika saya menulis ini saya juga mendengarkan lagu dari melly goeslow sehingga mengingtakan saya tentang perjuangan ibu dan bidan ketika melahirkan bayi mungil yang tak berdosa.
Betapa adalah sosok ibu bagi masyarakat sekitar. Saya ingin segera menjadi bidan yang professional, yang bisa mengabdi kepada masyarakat. Karena sangat menyenangkan jika saya bisa berkomunikasi dengan masyarakat. Tetapi hal yang saya bingungkan, saya ingin mengabdi kepada masyarakat saya harus bekerjasama dengan siapa agar rencana saya untuk membuat kegiatan-kegiatan seperti di atas  tadi. Saya baru memikirkan saya harus menghubungi siapa sedang di desa yang kuliah di kesehatan hanya saya. Ya Alloh mudahkanlah jalan saya.
Ketika saya mengingat, saya berdo’a dengan tulus ikhlas saya yakin Alloh akan mengabulkan do’a saya. Dan itu pun saudah banyak yang terkabul. Bukannya saya sombong, tapi saya selalu memotivasi diri saya, ketika seorang hambanya ikhlas akan niatannya, berusaha pasti Alloh akan memberikan jawaban entah itu kapan. Terlampaui banyak hal yang sudah Alloh berikan kepada saya. Ya Alloh saya ikhlas, saya mengharap Engkau ridho akan rencana yang saya impikan ini Ya Alloh.
Mungkin ini yang bisa ceritakan kepada bapak. Semoga menjadi bermanfaat dan saya berharap semoga impian mulia saya didengar oleh Alloh dan Alloh berkenan mengabulkan doa saya. Aaamiin.
Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin. Hasbunallohu wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’mannashir.
Wassalamu’alaikum...
Sukses untuk bapak juga ya Pak.

Tugas BudiPekerti Semester II



Assalamu’alaikum.....
Bismillahirrohmaanirrohiim...
Sebelumnya perkenankanlah saya memperkenalkan diri. Nama saya Novitasari, saya lebih akrab dipanggil dengan nama Vita. Saya terlahir dari kedua orang tua yang sangat luar biasa bagi saya. Saya terlahir dari pasangan Slamet dan Satinem. Saya tinggal di Klaten tepatnya di Pencil, Ngerangan, Bayat, Klaten. Tempat tanggal lahir saya yaitu Sukoharjo, 6 November 1993. Saya 3 bersaudara dan saya anak pertama, adik saya Desi Fitri Supriyanti sekarang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 Bayat dan Kayyisa Nova Azzahro yang sekarang masih berusia 1,5 tahun.
Dalam hidup manusia itu tidak luput dari sebuah tujuan. Begitu pula saya. Begitu banyak pelajaran yang saya petik dari kejadian yang terjadi dalam hidup ini. Kerap sekali mendengar bahwasannya kesuksesan itu bukanlah sebuah tujuan namun tujuan yang hakiki adalah perjuangan keras untuk mencapai kesuksesan. Dalam hidup saya mulai tertanam prinsip hidup ketika saya kuliah di Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ini. Yah, sudah pernah saya ungkapkan di kelas ketika mata kuliah Budi Pekerti yaitu pada saat public speeking. Prinsip hidup saya yaitu fastabiqul khoirot yang berarti berlomba-lomba dalam kebaikan dan khoirunnisaa anfa’uhum linnas yang berarti sebaik-baik manusia yaitu manusia yang paling bermanfaat untuk orang lain. Dan di sini saya masih dalam proses menjadikan hidup saya seperti prinsip dalam hidup saya. Aamiin semoga dimudahkan Alloh...
Hidup di dunia ini untuk mencari ridhonya Alloh yang salah satunya manusia diciptakan untuk beribadah kepada Nya. Bentuk ibadah pun mulai dari yang wajib sampai yang sunnah. Kita pastinya mengetahui mana yang menjadi sebuah kewajiban kita sebagai umat muslim. Sementara satu hal ini saya jadi teringat dengan perkataan kakak senior saya, Kak Andri namanya tapi saya lebih senang memanggil Kak And yang sekarang masih kuliah di Kesehatan Lingkungan Poltekkes Jogja juga. Dari dia saya mendapatkan beberapa motivasi untuk hidup ini. (Weeeeiitsss dalem banget... J ). Dia pernah bilang kepada saya, kamu harus berani menjadi orang yang beda dari yang lain. Namun di dalam benak saya apa saya bisa, padahal saya masuk kebidanan ini awalya bukan karena memang aku suka di kebidanan. Tapi saya milih kebidanan karena buat cadangan saja.
Pada awalnya hidup manusia itu penuh dengan rencana yang sempurna, namun kembali lagi bahwasannya secantik apapun, sesempurna apapun, seindah apapun rencana manusia tetap saja yang menentukan adalah mutlaq Alloh SWT saja. Kebidanan memang bukan pilihan hidup saya, satu rencana masa depan saya yaitu saya ingin mengikuti jejak indah dari adik sepupu saya yang sekarang sudah bekerja di Badan Pusat Statistik daerah Gorontalo, itu lah satu hal yang impikan sejak saya duduk di bangku SMA. Perjuangan demi perjuangan, dengan usaha yang luar biasa dan do’a-do’a ikhlas dari orang-orang yang sangat saya cintai saya memberanikan diri untuk mendaftar STIS, STPN dan SNMPTN baik undangan maupun tertulis. Dan apalah daya, Alloh belum mengabulkan do’a dan harapan saya harapkan. Sebenarnya saya biasa saja, namun ketika melihat ibu dan ayah saya kurang bisa menerima karena saya gagal masuk STPN dan STIS saya sedih dan hanya bisa menangis. Saya tidak bisa membahagiakan ibu dan ayah saya. Saya drop untuk beberapa hari walau saya tahu saya sudah di terima sebagai mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Ibu kemudian melontarkan umpan berupa nasehat kepada saya yang sangat tajam sehingga benar-benar kena ke hati saya dan saya nangis.
Tidak perlu ada penyesalan yang berlebihan, namun penyesalan itu berguna kalau tidak ada penyesalan maka tidak akan ada perubahan. Saya selalu dihantui ketakutan semenjak saya SMA yaitu saya takut kuliah di jurusan yang penuh dengan  mata kuliah yang membutuhkan hafalan dan saya lemah dalam hal hafalan.
Beberapa bulan saya kuliah saya merasa kesulitan, benar-benar kesulitan. Namun saya berulang kali mendapat motivasi dari teman-teman dan saya baru menyadari akan prinsip hidup saya fastabiqul khoirot Vitaaaaaaa.... ingat itu. Berlomba-lomba dalam hal kebaikan itu tidak hanya dalam hal yang berhubungan dengan bentuk peribadatan namun juga hal yang bisa dan membawa kita ke dalam hal yang baik dan positif. Alhamdulillah..... saya akan memulai lembar hidup baru dari semua yang telah terjadi, ingat tujuan kita adalah sukses dalam perjuangan kita untuk mencari ridho Alloh. Yaaaah Bidan, Saya bangga menjadi bidan, saya cinta dunia kebidanan.
Berpikir positif akan lebih membawa hidup saya lebih indah dan sehat. Bahwasannya kuliah di dunia kesehatan terutama kebidanan itu menyenangkan. Saat ini, jujur saya benar-benar bangga dengan jurusan dalam kuliah saya yaitu kebidanan.
Tangan seorang bidan adalah tangan malaikat kata dosen. Maksud dari kalimat yang saya tangkap yaitu bahwa manusia diberi amanah oleh Alloh berupa anggota badan contoh kecilnya tangan, dengan tangan ini hidup saya bermanfaat, saya bisa membantu orang lain. Saya memiliki keterampilan di mana orang lain belum tentu bisa mendapatkan dan memiliki keterampilan ini yaitu dapat membantu melahirkan seorang bayi yang mungil, merawat bayi sehingga kelak ketika saya berumah tangga saya akan menjadi calon ibu yang sempurna.
Bidan memiliki tanggung jawab yang nyata dan tanggung jawab yang begitu besar. Bidan memiliki peranan penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi yang sekarang ini masih menjadi permsalahan besar di Indonesia. Betapa saya sangat menginginkan, saya bisa menjadi bidan yang benar-benar professional, bidan yang bisa bersahabat, bidan yang hangat, bidan yang berakhlak mulia dan saya bisa mencontoh seorang bidan seperti Robin Lim yang tulus ikhlas membantu proses kelahiran. Muliaaaaaanya Kau Wahai Bidan Bidan Indonesia.... !!!
Bidan adalah sosok wanita yang tangguh namun tetap bersahaja. Dia pejuang keras kehidupan. Wahai kau bidan kau tinggi di mata wanita lain, kau sosok yang luar biasa. Mulianya kau di sisi Tuhan karena jasa-jasamu yang begitu besar. Bidan pertolonganmu tidak hanya sekedar dalam kesehatan namun kau juga melakukan pendekatan dengan pasiennya. Sehingga pendekatan bidan bisa membuat bidan menjadi lebih akrab dengan pasiennya, pasien bisa seluas mungkin mencurahkan segala sesuatunya yang terjadi, segala masalah yang sedang dihadapi dengan tanpa malu karena di sini tanggung jawab bidan sangat dituntut yaitu bisa menjaga kerahasiaan pasiennya. Oh Bidan sekali lagi besar amanah mu....
Bidan memiliki tugas yang luar biasa apalagi bidan desa. Bahkan lingkup kerjamu bisa disejajarkan dengan gelar seorang dokter. Masyarakat pedesaaan begitu menghormati mu, mereka menganggap bahwa kau adalah wanita yang serba bisa. Sehingga masyarakat menimbulkan kepecayaan akan ketermapilanmu terhadap pelayanan yang kau berikan kepada masyarakat. Bidan kau selalu menyalurkan ilmu mu sehingga masyarakat tahu bagaimana perilaku hidup bersih sehat.
Kata temanku juga, bidan adalah buronan mertua. Hehehe apa ini maksudnya? Karena sosoknya yang begitu luar biasa sehingga orang berharap mungkin agar putranya mendapatkan mantu dari seorang bidan. Yahaha....iya sihhh,,,tapi kog menurut saya biasa saja ya. Yah saya aamiini saja karena itu sebuah doa. Saya tahunya bahwa bidan itu cocoknya sama dokter. Weiiieets sudah-sudah, just an intermezo...
Banyak juga yang bisa dibanggain dari bidan. Ketika melohat acara di televisi pengabdian. Di situ sangat banyak ditampilkan profil dari bidan. Di mana bidan adalah penyelenggara kegiatan di lingkungan masyarakat di mana dia mengabdi. Kau membangun suatu kegiatan yang sangat bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Kau membuat program seperti bagaiamana sampah di lingkungan dapat ramah lingkungan dan bisa produktif menghasilkan uang. Bahkan ada bidan yang bisa menggerakkan masyarakat untuk menanam pohon pepaya, sehingga masyarakat memang mengembangkan keterampilan untuk menanam pohon pepaya. Pepaya yang telah berbuah dipetik dan dijual ke pembuat produk manisan dari kepala, dan daunnya di jual kepada pedagang sayuran. Woooooowww hasil yang didapatkan luar biasa, dan jerih payah uang masyarakat dikumpulkan dijadikan sebagai uang simpanan bagi masyarakat dan bisa digunakan jika ada warga masyarakat ada yang membutuhkan pinjaman.
Bidan membuat program yang luar biasa untuk warga sekitar, mereka mendirikan penyuluhan dan program yang bermanfaat, sperti suami siaga, posyandu lansia, balita sehat dan lain-lain.
Aku bangga menjadi bidan. Saya tidak tahu harus bagaimana lagi cara saya besyukur kepada Alloh. Saya selalu berdoa kepada Alloh agar diberikan kemudahan untuk mengabdikan diri kepada masyarakat untuk menjadi bidan desa. Namun saya memiliki impian agar saya bisa bekerja dinas di rumah sakit terdekat, saya juga bisa membangun lahan praktik mandiri dan membangun klinik bersalin. Saya memiliki impian besar saya ingin dapat memajukan msayarakat di desa saya melalui program kerja yang telah saya peroleh melalui kegiatan Hima Jurusan Kebidanan yang berinteraktif dengan masyarakat. Contohnya membuat acara penyuluhan kesehatan, senam ibu hamil, senam lansia, posyandu balita, balita cerdas. Ya Alloh saya benar-benar ingin membangun desa ini . Semoga melalui cerita ini ada malaikat yang mengamini niat baik saya dan Alloh memberikan ridho akan memberikan kemudahan segala rencana hambanya.
Saya ikhlas dan jujur bisa masuk bidan. Entah mengapa rahasia Alloh memang tak terduga. Dimana Alloh memberikan apa kepada hambanya memang sesuai kebutuhan hambanya. Dan saya kadang merenung sendiri, Alloh maha tahu dulu sebelum saya berkecimpung kuliah di kesehatan, saya belum tahu bagaimana hidup yang sehat itu. Belum tahu menerapkan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Dan sekaranga saya sadar akan apa yang saya peroleh, subhanalloh ya kariim......
Saya punya harapan, tapi saya sebenarnya malu mengungkapkannya di sini karena ini untuk jauh hari. Emmm tapi ndak papa , saya yakin hanya bapak yang tahu dan Alloh tentunya. Saya punya keinginan untuk membangun dengan masyarakat dengan bekerjasama lintas sektoral seperti halnya Bapak Iswanto sebagai dosen Kesehatan Lingkungan yang bisa menggerakkan seluruh warga masyarakat sehingga di lingkungan rumahnya tercipta lingkungan yang benar-benar bersih. Beliau dosen yang patut di acungi 10 jempol bahkan lebih.  Baru saja hari ini Sabtu, 23 Juni 2012 pukul 15.00 WIB di TV One saya melihat Bapak Iswanto masuk televisi dan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta juga masuk televisi. Duuuuhh jadi bangga dengan tempat kuliahku.
Bidan saya bangga menjadi bidan, aduuuuhhh saya bingung apa. Karena sunggu banyak yang harus saya ungkapkan di sini. Bidan di desaku sudah lumayan ada yah sekitar dua orang namun belum ada yang mulai membangun masyarakat untuk kegiatan-kegiatan yang saya rencanakan tadi.
Bidan aku bangga menjadi bidan, bagaimana jika tidak ada kau. Kau membantu kami bisa melahirkan buah hati kami ke dunia ini. Jika saya harus pergi ke rumah sakit, saya dibantu dokter untuk melahirkan bayiku, apalagi dokternya laki-laki dan pastinya saya malu karena harus lelaki yang menolongku  untuk melahirkan. Sehingga saya tentu akan memilih mu untuk membantu melahirkan bayiku, kau sabar, kau penuh kasih sayang, kau memberikan pelayanan dengan kasih karena kau juga tahu bahwasannya kau pernah melahirkan atau kau akan melahirkan bayi. Bidan ......wanita yang luar biasa. Ketika saya menulis ini saya juga mendengarkan lagu dari melly goeslow sehingga mengingtakan saya tentang perjuangan ibu dan bidan ketika melahirkan bayi mungil yang tak berdosa.
Betapa adalah sosok ibu bagi masyarakat sekitar. Saya ingin segera menjadi bidan yang professional, yang bisa mengabdi kepada masyarakat. Karena sangat menyenangkan jika saya bisa berkomunikasi dengan masyarakat. Tetapi hal yang saya bingungkan, saya ingin mengabdi kepada masyarakat saya harus bekerjasama dengan siapa agar rencana saya untuk membuat kegiatan-kegiatan seperti di atas  tadi. Saya baru memikirkan saya harus menghubungi siapa sedang di desa yang kuliah di kesehatan hanya saya. Ya Alloh mudahkanlah jalan saya.
Ketika saya mengingat, saya berdo’a dengan tulus ikhlas saya yakin Alloh akan mengabulkan do’a saya. Dan itu pun saudah banyak yang terkabul. Bukannya saya sombong, tapi saya selalu memotivasi diri saya, ketika seorang hambanya ikhlas akan niatannya, berusaha pasti Alloh akan memberikan jawaban entah itu kapan. Terlampaui banyak hal yang sudah Alloh berikan kepada saya. Ya Alloh saya ikhlas, saya mengharap Engkau ridho akan rencana yang saya impikan ini Ya Alloh.
Mungkin ini yang bisa ceritakan kepada bapak. Semoga menjadi bermanfaat dan saya berharap semoga impian mulia saya didengar oleh Alloh dan Alloh berkenan mengabulkan doa saya. Aaamiin.
Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin. Hasbunallohu wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’mannashir.
Wassalamu’alaikum...
Sukses untuk bapak juga ya Pak.


Assalamu’alaikum.....
Bismillahirrohmaanirrohiim...
Sebelumnya perkenankanlah saya memperkenalkan diri. Nama saya Novitasari, saya lebih akrab dipanggil dengan nama Vita. Saya terlahir dari kedua orang tua yang sangat luar biasa bagi saya. Saya terlahir dari pasangan Slamet dan Satinem. Saya tinggal di Klaten tepatnya di Pencil, Ngerangan, Bayat, Klaten. Tempat tanggal lahir saya yaitu Sukoharjo, 6 November 1993. Saya 3 bersaudara dan saya anak pertama, adik saya Desi Fitri Supriyanti sekarang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 Bayat dan Kayyisa Nova Azzahro yang sekarang masih berusia 1,5 tahun.
Dalam hidup manusia itu tidak luput dari sebuah tujuan. Begitu pula saya. Begitu banyak pelajaran yang saya petik dari kejadian yang terjadi dalam hidup ini. Kerap sekali mendengar bahwasannya kesuksesan itu bukanlah sebuah tujuan namun tujuan yang hakiki adalah perjuangan keras untuk mencapai kesuksesan. Dalam hidup saya mulai tertanam prinsip hidup ketika saya kuliah di Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ini. Yah, sudah pernah saya ungkapkan di kelas ketika mata kuliah Budi Pekerti yaitu pada saat public speeking. Prinsip hidup saya yaitu fastabiqul khoirot yang berarti berlomba-lomba dalam kebaikan dan khoirunnisaa anfa’uhum linnas yang berarti sebaik-baik manusia yaitu manusia yang paling bermanfaat untuk orang lain. Dan di sini saya masih dalam proses menjadikan hidup saya seperti prinsip dalam hidup saya. Aamiin semoga dimudahkan Alloh...
Hidup di dunia ini untuk mencari ridhonya Alloh yang salah satunya manusia diciptakan untuk beribadah kepada Nya. Bentuk ibadah pun mulai dari yang wajib sampai yang sunnah. Kita pastinya mengetahui mana yang menjadi sebuah kewajiban kita sebagai umat muslim. Sementara satu hal ini saya jadi teringat dengan perkataan kakak senior saya, Kak Andri namanya tapi saya lebih senang memanggil Kak And yang sekarang masih kuliah di Kesehatan Lingkungan Poltekkes Jogja juga. Dari dia saya mendapatkan beberapa motivasi untuk hidup ini. (Weeeeiitsss dalem banget... J ). Dia pernah bilang kepada saya, kamu harus berani menjadi orang yang beda dari yang lain. Namun di dalam benak saya apa saya bisa, padahal saya masuk kebidanan ini awalya bukan karena memang aku suka di kebidanan. Tapi saya milih kebidanan karena buat cadangan saja.
Pada awalnya hidup manusia itu penuh dengan rencana yang sempurna, namun kembali lagi bahwasannya secantik apapun, sesempurna apapun, seindah apapun rencana manusia tetap saja yang menentukan adalah mutlaq Alloh SWT saja. Kebidanan memang bukan pilihan hidup saya, satu rencana masa depan saya yaitu saya ingin mengikuti jejak indah dari adik sepupu saya yang sekarang sudah bekerja di Badan Pusat Statistik daerah Gorontalo, itu lah satu hal yang impikan sejak saya duduk di bangku SMA. Perjuangan demi perjuangan, dengan usaha yang luar biasa dan do’a-do’a ikhlas dari orang-orang yang sangat saya cintai saya memberanikan diri untuk mendaftar STIS, STPN dan SNMPTN baik undangan maupun tertulis. Dan apalah daya, Alloh belum mengabulkan do’a dan harapan saya harapkan. Sebenarnya saya biasa saja, namun ketika melihat ibu dan ayah saya kurang bisa menerima karena saya gagal masuk STPN dan STIS saya sedih dan hanya bisa menangis. Saya tidak bisa membahagiakan ibu dan ayah saya. Saya drop untuk beberapa hari walau saya tahu saya sudah di terima sebagai mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Ibu kemudian melontarkan umpan berupa nasehat kepada saya yang sangat tajam sehingga benar-benar kena ke hati saya dan saya nangis.
Tidak perlu ada penyesalan yang berlebihan, namun penyesalan itu berguna kalau tidak ada penyesalan maka tidak akan ada perubahan. Saya selalu dihantui ketakutan semenjak saya SMA yaitu saya takut kuliah di jurusan yang penuh dengan  mata kuliah yang membutuhkan hafalan dan saya lemah dalam hal hafalan.
Beberapa bulan saya kuliah saya merasa kesulitan, benar-benar kesulitan. Namun saya berulang kali mendapat motivasi dari teman-teman dan saya baru menyadari akan prinsip hidup saya fastabiqul khoirot Vitaaaaaaa.... ingat itu. Berlomba-lomba dalam hal kebaikan itu tidak hanya dalam hal yang berhubungan dengan bentuk peribadatan namun juga hal yang bisa dan membawa kita ke dalam hal yang baik dan positif. Alhamdulillah..... saya akan memulai lembar hidup baru dari semua yang telah terjadi, ingat tujuan kita adalah sukses dalam perjuangan kita untuk mencari ridho Alloh. Yaaaah Bidan, Saya bangga menjadi bidan, saya cinta dunia kebidanan.
Berpikir positif akan lebih membawa hidup saya lebih indah dan sehat. Bahwasannya kuliah di dunia kesehatan terutama kebidanan itu menyenangkan. Saat ini, jujur saya benar-benar bangga dengan jurusan dalam kuliah saya yaitu kebidanan.
Tangan seorang bidan adalah tangan malaikat kata dosen. Maksud dari kalimat yang saya tangkap yaitu bahwa manusia diberi amanah oleh Alloh berupa anggota badan contoh kecilnya tangan, dengan tangan ini hidup saya bermanfaat, saya bisa membantu orang lain. Saya memiliki keterampilan di mana orang lain belum tentu bisa mendapatkan dan memiliki keterampilan ini yaitu dapat membantu melahirkan seorang bayi yang mungil, merawat bayi sehingga kelak ketika saya berumah tangga saya akan menjadi calon ibu yang sempurna.
Bidan memiliki tanggung jawab yang nyata dan tanggung jawab yang begitu besar. Bidan memiliki peranan penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi yang sekarang ini masih menjadi permsalahan besar di Indonesia. Betapa saya sangat menginginkan, saya bisa menjadi bidan yang benar-benar professional, bidan yang bisa bersahabat, bidan yang hangat, bidan yang berakhlak mulia dan saya bisa mencontoh seorang bidan seperti Robin Lim yang tulus ikhlas membantu proses kelahiran. Muliaaaaaanya Kau Wahai Bidan Bidan Indonesia.... !!!
Bidan adalah sosok wanita yang tangguh namun tetap bersahaja. Dia pejuang keras kehidupan. Wahai kau bidan kau tinggi di mata wanita lain, kau sosok yang luar biasa. Mulianya kau di sisi Tuhan karena jasa-jasamu yang begitu besar. Bidan pertolonganmu tidak hanya sekedar dalam kesehatan namun kau juga melakukan pendekatan dengan pasiennya. Sehingga pendekatan bidan bisa membuat bidan menjadi lebih akrab dengan pasiennya, pasien bisa seluas mungkin mencurahkan segala sesuatunya yang terjadi, segala masalah yang sedang dihadapi dengan tanpa malu karena di sini tanggung jawab bidan sangat dituntut yaitu bisa menjaga kerahasiaan pasiennya. Oh Bidan sekali lagi besar amanah mu....
Bidan memiliki tugas yang luar biasa apalagi bidan desa. Bahkan lingkup kerjamu bisa disejajarkan dengan gelar seorang dokter. Masyarakat pedesaaan begitu menghormati mu, mereka menganggap bahwa kau adalah wanita yang serba bisa. Sehingga masyarakat menimbulkan kepecayaan akan ketermapilanmu terhadap pelayanan yang kau berikan kepada masyarakat. Bidan kau selalu menyalurkan ilmu mu sehingga masyarakat tahu bagaimana perilaku hidup bersih sehat.
Kata temanku juga, bidan adalah buronan mertua. Hehehe apa ini maksudnya? Karena sosoknya yang begitu luar biasa sehingga orang berharap mungkin agar putranya mendapatkan mantu dari seorang bidan. Yahaha....iya sihhh,,,tapi kog menurut saya biasa saja ya. Yah saya aamiini saja karena itu sebuah doa. Saya tahunya bahwa bidan itu cocoknya sama dokter. Weiiieets sudah-sudah, just an intermezo...
Banyak juga yang bisa dibanggain dari bidan. Ketika melohat acara di televisi pengabdian. Di situ sangat banyak ditampilkan profil dari bidan. Di mana bidan adalah penyelenggara kegiatan di lingkungan masyarakat di mana dia mengabdi. Kau membangun suatu kegiatan yang sangat bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Kau membuat program seperti bagaiamana sampah di lingkungan dapat ramah lingkungan dan bisa produktif menghasilkan uang. Bahkan ada bidan yang bisa menggerakkan masyarakat untuk menanam pohon pepaya, sehingga masyarakat memang mengembangkan keterampilan untuk menanam pohon pepaya. Pepaya yang telah berbuah dipetik dan dijual ke pembuat produk manisan dari kepala, dan daunnya di jual kepada pedagang sayuran. Woooooowww hasil yang didapatkan luar biasa, dan jerih payah uang masyarakat dikumpulkan dijadikan sebagai uang simpanan bagi masyarakat dan bisa digunakan jika ada warga masyarakat ada yang membutuhkan pinjaman.
Bidan membuat program yang luar biasa untuk warga sekitar, mereka mendirikan penyuluhan dan program yang bermanfaat, sperti suami siaga, posyandu lansia, balita sehat dan lain-lain.
Aku bangga menjadi bidan. Saya tidak tahu harus bagaimana lagi cara saya besyukur kepada Alloh. Saya selalu berdoa kepada Alloh agar diberikan kemudahan untuk mengabdikan diri kepada masyarakat untuk menjadi bidan desa. Namun saya memiliki impian agar saya bisa bekerja dinas di rumah sakit terdekat, saya juga bisa membangun lahan praktik mandiri dan membangun klinik bersalin. Saya memiliki impian besar saya ingin dapat memajukan msayarakat di desa saya melalui program kerja yang telah saya peroleh melalui kegiatan Hima Jurusan Kebidanan yang berinteraktif dengan masyarakat. Contohnya membuat acara penyuluhan kesehatan, senam ibu hamil, senam lansia, posyandu balita, balita cerdas. Ya Alloh saya benar-benar ingin membangun desa ini . Semoga melalui cerita ini ada malaikat yang mengamini niat baik saya dan Alloh memberikan ridho akan memberikan kemudahan segala rencana hambanya.
Saya ikhlas dan jujur bisa masuk bidan. Entah mengapa rahasia Alloh memang tak terduga. Dimana Alloh memberikan apa kepada hambanya memang sesuai kebutuhan hambanya. Dan saya kadang merenung sendiri, Alloh maha tahu dulu sebelum saya berkecimpung kuliah di kesehatan, saya belum tahu bagaimana hidup yang sehat itu. Belum tahu menerapkan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Dan sekaranga saya sadar akan apa yang saya peroleh, subhanalloh ya kariim......
Saya punya harapan, tapi saya sebenarnya malu mengungkapkannya di sini karena ini untuk jauh hari. Emmm tapi ndak papa , saya yakin hanya bapak yang tahu dan Alloh tentunya. Saya punya keinginan untuk membangun dengan masyarakat dengan bekerjasama lintas sektoral seperti halnya Bapak Iswanto sebagai dosen Kesehatan Lingkungan yang bisa menggerakkan seluruh warga masyarakat sehingga di lingkungan rumahnya tercipta lingkungan yang benar-benar bersih. Beliau dosen yang patut di acungi 10 jempol bahkan lebih.  Baru saja hari ini Sabtu, 23 Juni 2012 pukul 15.00 WIB di TV One saya melihat Bapak Iswanto masuk televisi dan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta juga masuk televisi. Duuuuhh jadi bangga dengan tempat kuliahku.
Bidan saya bangga menjadi bidan, aduuuuhhh saya bingung apa. Karena sunggu banyak yang harus saya ungkapkan di sini. Bidan di desaku sudah lumayan ada yah sekitar dua orang namun belum ada yang mulai membangun masyarakat untuk kegiatan-kegiatan yang saya rencanakan tadi.
Bidan aku bangga menjadi bidan, bagaimana jika tidak ada kau. Kau membantu kami bisa melahirkan buah hati kami ke dunia ini. Jika saya harus pergi ke rumah sakit, saya dibantu dokter untuk melahirkan bayiku, apalagi dokternya laki-laki dan pastinya saya malu karena harus lelaki yang menolongku  untuk melahirkan. Sehingga saya tentu akan memilih mu untuk membantu melahirkan bayiku, kau sabar, kau penuh kasih sayang, kau memberikan pelayanan dengan kasih karena kau juga tahu bahwasannya kau pernah melahirkan atau kau akan melahirkan bayi. Bidan ......wanita yang luar biasa. Ketika saya menulis ini saya juga mendengarkan lagu dari melly goeslow sehingga mengingtakan saya tentang perjuangan ibu dan bidan ketika melahirkan bayi mungil yang tak berdosa.
Betapa adalah sosok ibu bagi masyarakat sekitar. Saya ingin segera menjadi bidan yang professional, yang bisa mengabdi kepada masyarakat. Karena sangat menyenangkan jika saya bisa berkomunikasi dengan masyarakat. Tetapi hal yang saya bingungkan, saya ingin mengabdi kepada masyarakat saya harus bekerjasama dengan siapa agar rencana saya untuk membuat kegiatan-kegiatan seperti di atas  tadi. Saya baru memikirkan saya harus menghubungi siapa sedang di desa yang kuliah di kesehatan hanya saya. Ya Alloh mudahkanlah jalan saya.
Ketika saya mengingat, saya berdo’a dengan tulus ikhlas saya yakin Alloh akan mengabulkan do’a saya. Dan itu pun saudah banyak yang terkabul. Bukannya saya sombong, tapi saya selalu memotivasi diri saya, ketika seorang hambanya ikhlas akan niatannya, berusaha pasti Alloh akan memberikan jawaban entah itu kapan. Terlampaui banyak hal yang sudah Alloh berikan kepada saya. Ya Alloh saya ikhlas, saya mengharap Engkau ridho akan rencana yang saya impikan ini Ya Alloh.
Mungkin ini yang bisa ceritakan kepada bapak. Semoga menjadi bermanfaat dan saya berharap semoga impian mulia saya didengar oleh Alloh dan Alloh berkenan mengabulkan doa saya. Aaamiin.
Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin. Hasbunallohu wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’mannashir.
Wassalamu’alaikum...
Sukses untuk bapak juga ya Pak.