Assalamu’alaikum.....
Bismillahirrohmaanirrohiim...
Sebelumnya
perkenankanlah saya memperkenalkan diri. Nama saya Novitasari, saya lebih akrab
dipanggil dengan nama Vita. Saya terlahir dari kedua orang tua yang sangat luar
biasa bagi saya. Saya terlahir dari pasangan Slamet dan Satinem. Saya tinggal
di Klaten tepatnya di Pencil, Ngerangan, Bayat, Klaten. Tempat tanggal lahir
saya yaitu Sukoharjo, 6 November 1993. Saya 3 bersaudara dan saya anak pertama,
adik saya Desi Fitri Supriyanti sekarang duduk di bangku Sekolah Menengah
Pertama (SMP) 2 Bayat dan Kayyisa Nova Azzahro yang sekarang masih berusia 1,5
tahun.
Dalam
hidup manusia itu tidak luput dari sebuah tujuan. Begitu pula saya. Begitu
banyak pelajaran yang saya petik dari kejadian yang terjadi dalam hidup ini.
Kerap sekali mendengar bahwasannya kesuksesan itu bukanlah sebuah tujuan namun
tujuan yang hakiki adalah perjuangan keras untuk mencapai kesuksesan. Dalam
hidup saya mulai tertanam prinsip hidup ketika saya kuliah di Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ini. Yah, sudah pernah saya ungkapkan di kelas
ketika mata kuliah Budi Pekerti yaitu pada saat public speeking. Prinsip hidup saya yaitu fastabiqul khoirot yang berarti berlomba-lomba dalam kebaikan dan khoirunnisaa anfa’uhum linnas yang
berarti sebaik-baik manusia yaitu manusia yang paling bermanfaat untuk orang
lain. Dan di sini saya masih dalam proses menjadikan hidup saya seperti prinsip
dalam hidup saya. Aamiin semoga dimudahkan Alloh...
Hidup di
dunia ini untuk mencari ridhonya Alloh yang salah satunya manusia diciptakan
untuk beribadah kepada Nya. Bentuk ibadah pun mulai dari yang wajib sampai yang
sunnah. Kita pastinya mengetahui mana yang menjadi sebuah kewajiban kita
sebagai umat muslim. Sementara satu hal ini saya jadi teringat dengan perkataan
kakak senior saya, Kak Andri namanya tapi saya lebih senang memanggil Kak And
yang sekarang masih kuliah di Kesehatan Lingkungan Poltekkes Jogja juga. Dari
dia saya mendapatkan beberapa motivasi untuk hidup ini. (Weeeeiitsss dalem banget... J ). Dia pernah bilang kepada saya,
kamu harus berani menjadi orang yang beda dari yang lain. Namun di dalam benak
saya apa saya bisa, padahal saya masuk kebidanan ini awalya bukan karena memang
aku suka di kebidanan. Tapi saya milih kebidanan
karena buat cadangan saja.
Pada
awalnya hidup manusia itu penuh dengan rencana yang sempurna, namun kembali
lagi bahwasannya secantik apapun, sesempurna apapun, seindah apapun rencana
manusia tetap saja yang menentukan adalah mutlaq Alloh SWT saja. Kebidanan
memang bukan pilihan hidup saya, satu rencana masa depan saya yaitu saya ingin
mengikuti jejak indah dari adik sepupu saya yang sekarang sudah bekerja di
Badan Pusat Statistik daerah Gorontalo, itu lah satu hal yang impikan sejak
saya duduk di bangku SMA. Perjuangan demi perjuangan, dengan usaha yang luar
biasa dan do’a-do’a ikhlas dari orang-orang yang sangat saya cintai saya
memberanikan diri untuk mendaftar STIS, STPN dan SNMPTN baik undangan maupun
tertulis. Dan apalah daya, Alloh belum mengabulkan do’a dan harapan saya
harapkan. Sebenarnya saya biasa saja, namun ketika melihat ibu dan ayah saya
kurang bisa menerima karena saya gagal masuk STPN dan STIS saya sedih dan hanya
bisa menangis. Saya tidak bisa membahagiakan ibu dan ayah saya. Saya drop untuk beberapa hari walau saya tahu
saya sudah di terima sebagai mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Ibu
kemudian melontarkan umpan berupa
nasehat kepada saya yang sangat tajam sehingga benar-benar kena ke hati saya
dan saya nangis.
Tidak
perlu ada penyesalan yang berlebihan, namun penyesalan itu berguna kalau tidak
ada penyesalan maka tidak akan ada perubahan. Saya selalu dihantui ketakutan
semenjak saya SMA yaitu saya takut kuliah di jurusan yang penuh dengan mata kuliah yang membutuhkan hafalan dan saya
lemah dalam hal hafalan.
Beberapa
bulan saya kuliah saya merasa kesulitan, benar-benar kesulitan. Namun saya
berulang kali mendapat motivasi dari teman-teman dan saya baru menyadari akan
prinsip hidup saya fastabiqul khoirot Vitaaaaaaa....
ingat itu. Berlomba-lomba dalam hal kebaikan itu tidak hanya dalam hal yang
berhubungan dengan bentuk peribadatan namun juga hal yang bisa dan membawa kita
ke dalam hal yang baik dan positif. Alhamdulillah.....
saya akan memulai lembar hidup baru dari semua yang telah terjadi, ingat
tujuan kita adalah sukses dalam perjuangan kita untuk mencari ridho Alloh.
Yaaaah Bidan, Saya bangga menjadi bidan, saya cinta dunia kebidanan.
Berpikir
positif akan lebih membawa hidup saya lebih indah dan sehat. Bahwasannya kuliah
di dunia kesehatan terutama kebidanan itu menyenangkan. Saat ini, jujur saya
benar-benar bangga dengan jurusan dalam kuliah saya yaitu kebidanan.
Tangan
seorang bidan adalah tangan malaikat kata dosen. Maksud dari kalimat yang saya
tangkap yaitu bahwa manusia diberi amanah oleh Alloh berupa anggota badan
contoh kecilnya tangan, dengan tangan ini hidup saya bermanfaat, saya bisa
membantu orang lain. Saya memiliki keterampilan di mana orang lain belum tentu
bisa mendapatkan dan memiliki keterampilan ini yaitu dapat membantu melahirkan
seorang bayi yang mungil, merawat bayi sehingga kelak ketika saya berumah
tangga saya akan menjadi calon ibu yang sempurna.
Bidan
memiliki tanggung jawab yang nyata dan tanggung jawab yang begitu besar. Bidan
memiliki peranan penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi yang
sekarang ini masih menjadi permsalahan besar di Indonesia. Betapa saya sangat
menginginkan, saya bisa menjadi bidan yang benar-benar professional, bidan yang
bisa bersahabat, bidan yang hangat, bidan yang berakhlak mulia dan saya bisa
mencontoh seorang bidan seperti Robin Lim yang tulus ikhlas membantu proses
kelahiran. Muliaaaaaanya Kau Wahai Bidan
Bidan Indonesia.... !!!
Bidan
adalah sosok wanita yang tangguh namun tetap bersahaja. Dia pejuang keras
kehidupan. Wahai kau bidan kau tinggi di mata wanita lain, kau sosok yang luar
biasa. Mulianya kau di sisi Tuhan karena jasa-jasamu yang begitu besar. Bidan
pertolonganmu tidak hanya sekedar dalam kesehatan namun kau juga melakukan
pendekatan dengan pasiennya. Sehingga pendekatan bidan bisa membuat bidan
menjadi lebih akrab dengan pasiennya, pasien bisa seluas mungkin mencurahkan
segala sesuatunya yang terjadi, segala masalah yang sedang dihadapi dengan
tanpa malu karena di sini tanggung jawab bidan sangat dituntut yaitu bisa
menjaga kerahasiaan pasiennya. Oh Bidan sekali lagi besar amanah mu....
Bidan
memiliki tugas yang luar biasa apalagi bidan desa. Bahkan lingkup kerjamu bisa
disejajarkan dengan gelar seorang dokter. Masyarakat pedesaaan begitu menghormati
mu, mereka menganggap bahwa kau adalah wanita yang serba bisa. Sehingga
masyarakat menimbulkan kepecayaan akan ketermapilanmu terhadap pelayanan yang
kau berikan kepada masyarakat. Bidan kau selalu menyalurkan ilmu mu sehingga
masyarakat tahu bagaimana perilaku hidup bersih sehat.
Kata temanku
juga, bidan adalah buronan mertua. Hehehe apa ini maksudnya? Karena sosoknya
yang begitu luar biasa sehingga orang berharap mungkin agar putranya
mendapatkan mantu dari seorang bidan. Yahaha....iya sihhh,,,tapi kog menurut
saya biasa saja ya. Yah saya aamiini saja karena itu sebuah doa. Saya tahunya
bahwa bidan itu cocoknya sama dokter. Weiiieets sudah-sudah, just an intermezo...
Banyak
juga yang bisa dibanggain dari bidan. Ketika melohat acara di televisi pengabdian. Di situ sangat banyak
ditampilkan profil dari bidan. Di mana bidan adalah penyelenggara kegiatan di
lingkungan masyarakat di mana dia mengabdi. Kau membangun suatu kegiatan yang
sangat bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Kau membuat program seperti
bagaiamana sampah di lingkungan dapat ramah lingkungan dan bisa produktif
menghasilkan uang. Bahkan ada bidan yang bisa menggerakkan masyarakat untuk
menanam pohon pepaya, sehingga masyarakat memang mengembangkan keterampilan
untuk menanam pohon pepaya. Pepaya yang telah berbuah dipetik dan dijual ke
pembuat produk manisan dari kepala, dan daunnya di jual kepada pedagang
sayuran. Woooooowww hasil yang didapatkan luar biasa, dan jerih payah uang
masyarakat dikumpulkan dijadikan sebagai uang simpanan bagi masyarakat dan bisa
digunakan jika ada warga masyarakat ada yang membutuhkan pinjaman.
Bidan
membuat program yang luar biasa untuk warga sekitar, mereka mendirikan
penyuluhan dan program yang bermanfaat, sperti suami siaga, posyandu lansia,
balita sehat dan lain-lain.
Aku
bangga menjadi bidan. Saya tidak tahu harus bagaimana lagi cara saya besyukur
kepada Alloh. Saya selalu berdoa kepada Alloh agar diberikan kemudahan untuk
mengabdikan diri kepada masyarakat untuk menjadi bidan desa. Namun saya
memiliki impian agar saya bisa bekerja dinas di rumah sakit terdekat, saya juga
bisa membangun lahan praktik mandiri dan membangun klinik bersalin. Saya
memiliki impian besar saya ingin dapat memajukan msayarakat di desa saya
melalui program kerja yang telah saya peroleh melalui kegiatan Hima Jurusan
Kebidanan yang berinteraktif dengan masyarakat. Contohnya membuat acara
penyuluhan kesehatan, senam ibu hamil, senam lansia, posyandu balita, balita
cerdas. Ya Alloh saya benar-benar ingin membangun desa ini . Semoga melalui
cerita ini ada malaikat yang mengamini niat baik saya dan Alloh memberikan
ridho akan memberikan kemudahan segala rencana hambanya.
Saya
ikhlas dan jujur bisa masuk bidan. Entah mengapa rahasia Alloh memang tak
terduga. Dimana Alloh memberikan apa kepada hambanya memang sesuai kebutuhan
hambanya. Dan saya kadang merenung sendiri, Alloh maha tahu dulu sebelum saya
berkecimpung kuliah di kesehatan, saya belum tahu bagaimana hidup yang sehat
itu. Belum tahu menerapkan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Dan
sekaranga saya sadar akan apa yang saya peroleh, subhanalloh ya kariim......
Saya
punya harapan, tapi saya sebenarnya malu mengungkapkannya di sini karena ini
untuk jauh hari. Emmm tapi ndak papa
, saya yakin hanya bapak yang tahu dan Alloh tentunya. Saya punya keinginan
untuk membangun dengan masyarakat dengan bekerjasama lintas sektoral seperti
halnya Bapak Iswanto sebagai dosen Kesehatan Lingkungan yang bisa menggerakkan
seluruh warga masyarakat sehingga di lingkungan rumahnya tercipta lingkungan
yang benar-benar bersih. Beliau dosen yang patut di acungi 10 jempol bahkan
lebih. Baru saja hari ini Sabtu, 23 Juni
2012 pukul 15.00 WIB di TV One saya melihat Bapak Iswanto masuk televisi dan
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta juga masuk televisi. Duuuuhh jadi bangga dengan
tempat kuliahku.
Bidan
saya bangga menjadi bidan, aduuuuhhh saya bingung apa. Karena sunggu banyak
yang harus saya ungkapkan di sini. Bidan di desaku sudah lumayan ada yah
sekitar dua orang namun belum ada yang mulai membangun masyarakat untuk
kegiatan-kegiatan yang saya rencanakan tadi.
Bidan aku
bangga menjadi bidan, bagaimana jika tidak ada kau. Kau membantu kami bisa
melahirkan buah hati kami ke dunia ini. Jika saya harus pergi ke rumah sakit,
saya dibantu dokter untuk melahirkan bayiku, apalagi dokternya laki-laki dan
pastinya saya malu karena harus lelaki yang menolongku untuk melahirkan. Sehingga saya tentu akan
memilih mu untuk membantu melahirkan bayiku, kau sabar, kau penuh kasih sayang,
kau memberikan pelayanan dengan kasih karena kau juga tahu bahwasannya kau
pernah melahirkan atau kau akan melahirkan bayi. Bidan ......wanita yang luar
biasa. Ketika saya menulis ini saya juga mendengarkan lagu dari melly goeslow
sehingga mengingtakan saya tentang perjuangan ibu dan bidan ketika melahirkan
bayi mungil yang tak berdosa.
Betapa adalah
sosok ibu bagi masyarakat sekitar. Saya ingin segera menjadi bidan yang
professional, yang bisa mengabdi kepada masyarakat. Karena sangat menyenangkan
jika saya bisa berkomunikasi dengan masyarakat. Tetapi hal yang saya
bingungkan, saya ingin mengabdi kepada masyarakat saya harus bekerjasama dengan
siapa agar rencana saya untuk membuat kegiatan-kegiatan seperti di atas tadi. Saya baru memikirkan saya harus
menghubungi siapa sedang di desa yang kuliah di kesehatan hanya saya. Ya Alloh
mudahkanlah jalan saya.
Ketika
saya mengingat, saya berdo’a dengan tulus ikhlas saya yakin Alloh akan
mengabulkan do’a saya. Dan itu pun saudah banyak yang terkabul. Bukannya saya
sombong, tapi saya selalu memotivasi diri saya, ketika seorang hambanya ikhlas
akan niatannya, berusaha pasti Alloh akan memberikan jawaban entah itu kapan. Terlampaui
banyak hal yang sudah Alloh berikan kepada saya. Ya Alloh saya ikhlas, saya
mengharap Engkau ridho akan rencana yang saya impikan ini Ya Alloh.
Mungkin
ini yang bisa ceritakan kepada bapak. Semoga menjadi bermanfaat dan saya
berharap semoga impian mulia saya didengar oleh Alloh dan Alloh berkenan
mengabulkan doa saya. Aaamiin.
Alhamdulillahirobbil
‘aalamiin. Hasbunallohu wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’mannashir.
Wassalamu’alaikum...
Sukses
untuk bapak juga ya Pak.